SELAMAT DATANG di Blog Orthopaedi, Kami akan menyediakan berbagai informasi tentang bedah tulang di indonesia dan dunia, serta Sarana Konsultasi Gratis
Rabu, 16 Mei 2012
Jumat, 04 Mei 2012
Growth Factors
Semua patah tulang akan mengalami proses healing, akan
tetapi diperkirakan 5% to10% dari patah tulang mengalami hambatan dalam proses
healing atau bahkan gagal menjadi union. Patah tulang tertentu mempunyai
masalah cukup besar, termasuk diantaranya patah tulang terbuka pada tibia,
humerus, dan femur proksimal. Hal
ini menyebabkan meningkatnya biaya kesehatan dan beban bagi pasien.
Kemajuan yang cukup pesat telah dibuat dalam memahami penyembuhan patah
tulang hingga pada tingkat molekul. Mulai
tahun 1965, dengan ditemukannya protein morphogenetic tulang (bone morphogenetic
protein/bmp) oleh Marshall Urist, ahli bedah dan ilmuwan telah berpikir untuk menerapkan
faktor pertumbuhan (growth factors) untuk meningkatkan proses penyembuhan
tulang. Hal
ini menyebabkan dikomersialkannya 2 macam Tulang morphogenetic protein (bmp).
Tulang morphogenetic protein telah disetujui oleh Food and Drug
Administration (FDA) untuk digunakan dalam prosedur fusi tulang belakang
tertentu dan untuk pengobatan patah tulang shaft tibia. Tulang morphogenetic
protein, juga dikenal sebagai osteogenic protein-1 ( OP-1),
telah menerima izin untuk digunakan pada manusia terutama pada patah tulang yang
mengalami gagal menjadi union. Harga pasar produk ini adalah sekitar US $
5.000, hal ini telah meningkatkan biaya per kasus.
Dalam penggunaan pada fusi tulang belakang, biaya BMP telah ditetapkan sebagai kelompok diagnostik
pembayaran Medicare (DRG) terkait. Ini
berarti bahwa biaya tambahan produk akan diteruskan ke asuransi pemerintah,
bukannya diserap oleh rumah sakit sebagai beban tambahan. Saat
ini, pembayaran untuk faktor-faktor pertumbuhan yang cukup mahal oleh asuransi
masih dinegosiasikan.
Tren di masa mendatang masih dilakukan penelitian penggunaan
faktor pertumbuhan dalam bentuk injeksi perkutan dan 'koktail' kombinasi dari
pertumbuhan factors. Penggunaan perkutan akan mengurangi biaya per kasus,
karena tambahan biaya prosedur operasi akan dihilangkan dan rawat inap juga
berkurang atau dihilangkan. Jika
ahli bedah ortopedi melakukan penggunaan perkutan, penggunaannya akan dapat digunakan
pada kasus di mana pengobatan mungkin tidak sesuai atau ideal. Penggunaan
Thecombined lebih dari faktor pertumbuhan tunggal akan mengakibatkan
peningkatan biaya.
Faktor pertumbuhan juga sedang dipelajari untuk peran
dalam memperbaiki tulang rawan yang rusak-sebuah zat yang, tidak seperti
tulang, memiliki kemampuan terbatas untuk memperbaiki setelah kerusakan. Selain
itu, faktor pertumbuhan sedang diselidiki sebagai bagian dari studi yang sedang
berlangsung regenerasi jaringan di banyak area anatomi.
Langganan:
Postingan (Atom)